Sabtu, 12 Maret 2011

SURAT CINTAKU UNTUK RASULULLAH

Lamongan, 19 pebruari 2011

Untuk : yang terkasih baginda rasul

di Jannah









Assalamu'alaykum.wr.wb



Rasulullah...yang sangat kucintai.

Kutulis surat ini karena aku sangat rindu senyumanmu sebagai khalifah dan kutulis kala senja.

Lihatlah...! Sentuhan hangat atas sinar senja yang lentur jernih, indah. Keindahannya belum cukup melengkapi senyum. pelangi hitampun singgah dalam hati, Penat menyengat pekat melekat memekat erat. Tajam kumenatap sebuah hidup yg meleleh pahit, menyayat tersayat nyayat. Kumencium aroma bangkai disekujur tubuhku juga tubuh mereka yang keparat. mereka yang telah mencuri ILMU AL-QUR'AN yang kemudian diaduk-adukan menjadi sesat dengan mengatas namakan engkau dan nama tuhan kita yakni ALLAH SWT.

Yaa...Rasulullah.

semenjak langkah kau hentikan dengan nafas terakhirmu, kau tinggalkan aku dan ILMU ini.

Tiada pernah ada senyum, Tiada pernah ada kelenturan bibir, Tiada pernah ada sinar, Sinar kecerahan mata atas pandangan dalam sela garis kehidupan yang mukmin.

Yaa...Rasulullah.

Mereka menjadi khufur semenjak engkau tinggalkan. tiada lagi sikap hidup yang indah panggilan jiwa, penghambur kemakmuran dan saling asah asih asuh kini menjadi sikap menindas dan merontah-rontah para kaum kecil sampai terkecil. pita suara dalam sela-sela rongga telah mengecil sehingga artikulasi ini telah menggumam dengan lafadz "Laa ilahailhallah" dan seruan "ALLAHHU AKBAR" Tiada henti ketika kami mempertahankan DINNUL ISLAM dalam penataanku.

Ya...Rasulullah yang terkasih.

tambatan hati ini mengikis hancur seperti serpihan debu di jalanan terjal, aku telah menunggu khurun yang sama sepertimu, aku sangat rindu yaa rasul, seperti yang sudah tergoreskan dalam AL-QUR'AN. aku sudah tidak sabar menunggu masa-masa indah seperti kehidupan masamu.

setiap malam dan sujudku bersenandung harap kepada ALLAH



"Yaa. . .ALLAH, aku bukan idiot.Maka aku dapat merasakan berbagai rasa. Rasa ini sangat pahit. Detik ini, aku meminta senyumku"



Yaa...Rasulullah, kugoreskan garis hidup ini penuh darah segar beraroma ILMU Yakni AL-QUR'an sunnahmu. melengking sakit tiada akhir tanpa adanya kepastian. selalu kumantapkan dalam takbir disetiap shalatku bahwa khurun yang sama sepertimu akan turun secepatnya.

Rasulullah yang kucintai.

ingin kumenggapai senyummu agar akupun dapat merahi cinta illahi walau sebatas mimpi dan bukan hanya impian saja, walaupun jiwa raga ini belum pantas bahkan tak pantas sekalipun karena belum sepenuhnya terselimuti ILMU yang kau ajarkan.

Yaa Rasulullah.

janganlah engkau bersedih. aku tahu engkaupun menangis melihat umat yang sudah engkau susun secara fragmentaris kini menjadi keegoisan individu.

Yaa rasulullah.

Sungguh..aku ingin bertemu denganmu dan bercerita tentang kisah hidup mereka yang pedas dan sangat sesat, menyakitkan hati. mereka terlelap sesat dan mengkafirkan diri walau mereka TAHU kalau hal yang tidak sesuai dengan sikap hidup menurut sunnahmu itu tidak pantas dilaksanakan namun mereka dengan bangga melaksanakan sehingga mereka tergolong menjadi orang yang sesat dan khufur.

Rasulullah...

saat ini kubalut mulutku tanpa senyum, aku sangat rentan untuk tertawa sekalipun.

Yaa...rasulullah...

berbagai ucapan dalam rangkaian kataku yang tersusun secara sistematis dan teratur kutegaskan "aku rindu kehidupanmu yang sudah tergoreskan di AL-QUR'AN"

yaa...Rasulullah.

mudah-mudah kita bertemu di jannah, tempat yang sangat merindangkan kepuasan yang tiada tara.

Yaa...Rasulullah ingin ku bersikap hidup dan mengamalkan segala ILMU yang sudah engkau berikan.

aku TAHU maka aku akan mengamalkan dalam segala hal dan ILMU yang telah kumiliki saat ini walau nantinya kaki ini enggan melangkah dan tertatih-tatih.

Yaa Rasulullah...

kupastikan...! tunggu aku.



wassalamu'alaykum.wr.wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar